sub GKJ: Karakter Pemuda Islam

Karakter Pemuda Islam

0 komentar

   Seorang pemuda islam juga harusnya mempunyai karakter-karakter yang begitu menarik, disini ada beberapa ciri karakter seorang generasi pemuda islam, dengan cara kita menyadari akan fitrah kita yang telah diberi misi hidup yang itu memang telah secara ototmatis kita menerima itu, yang biasa kita kenal dengan istilah “Misi Hidup itu Given”, oleh karena itu setiap umat beragama yang memang telah menyadari bahwa di dalam dirinya sudah di ‘tuntut’ sebagai estafet dakwah dan penerus atau kontributor peradaban yang baru tidak mempunyai waktu untuk berdiam diri MENUNGGU PEMBERIAN, tapi BERIKANLAH apa yang kita bisa saat ini untuk agama kita.

   Sebagai sumber ilmu dan rujuan terbaik, al-Qur`an tidak hanya menyebutkan para pemuda tersebut sebagai sebuah kisah yang indah, tapi juga menjelaskan karakteristik sosok pemuda ideal bagi generasi berikutnya. Ia tak cukup untuk dikenang saja tapi nilai yang paling utama adalah meniru perilaku dan akhlak mereka sebagai teladan-teladan terbaik yang pernah ada. Berikut beberapa karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemuda islam yaitu :
1.      Memiliki syaja’ah atau keberanian, berani dalam apa? Tawuran? Bertindak kriminal? Sama sekali TIDAK, menurut saya mereka malah lemah, dalam hal apa? Lemah karena tidak bisa mengalahkan musuh yang sebenarnya yang tidak bisa dilihat dan makhluk yang bahkan juga telah di laknat oleh Allah, tapi keberanian yang sesungguhnya adalah mereka yang berani untuk mengatakan yang benar dan mengatakan bahwa itu salah. Teladan yang spektakuler telah di ajarkan oleh pemuda Ibrahim pada masa Raja Namrudz, penguasa tirani ketika itu. Dengan gagah berani Ibrahim menghancurkan sekumpulan berhala kecil, lalu menggantung kapaknya ke leher berhala yang paling besar. Ibrahim ingin memberikan pelajaran kepada kaumnya bahwa menyembah berhala itu sama sekali tidak mendatangkan manfaat dan menolak bahaya. Kisah ini telah dikisahkan secara bertutur dalam surah Al-Anbiya [21]: 56-70.
2.      Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mencari dan menemukan kebenaran atas dasar ilmu pengetahuan dan keyakinan. Seorang pemuda Muslim tak mengenal kata berhenti dari belajar dan menuntut ilmu pengetahuan. Semakin banyak ilmu yang dimilikinya, akan menghantarkan ia menyadari betapa banyak ilmu yang belum diketahui. Firman Allah, “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu ?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku).” (Al-Baqarah [2]: 260).
3.      Selalu berusaha dan berupaya untuk berkelompok dalam bingkai keyakinan dan kekuatan akidah yang lurus. Sikap mereka layaknya pemuda-pemuda Ashabul Kahfi yang dikisahkan Allah dalam surah al-Kahfi. Mereka berkumpul untuk merencanakan sebuah kebaikan dan saling menguatkan di dalamnya. Bukan berkelompok untuk mengadakan perundingan jahat atau merencanakan suatu keburukan. Jadi, para pemuda Muslim berkelompok bukan sekadar untuk huru-hara, kongkow-kongkow yang tidak jelas, seperti yang banyak terdapat di pinggiran jalan atau dimana saja tanpa memperhatikan waktu. Tetapi pemuda islam itu berkelompok dalam kerangka ta’awun ala al-birri wa at-taqwa atau saling menolong untuk kebaikan dan ketakwaan, bukan berkerjasama dalam perbuatan dosa dan permusuhan.
4.      Selalu berusaha untuk menjaga akhlak dan kepribadian sehingga tidak terjerumus pada perbuatan asusila. Dalam kondisi sekarang, hal ini menjadi suatu hal yang sangat berat. krisis moral yang menimpa masyarakat khususnya para pemuda. Belum lagi masuknya budaya Barat yang begitu menggila di tengah masyarakat menjadikan pergaulan islami menjadi sesuatu yang sangat mahal saat ini. Kisah kepribadian Nabi Yusuf sangat layak dijadikan teladan bagi para pemuda. Kala itu pemuda Yusuf digoda oleh Zulaikha di dalam ruangan tertutup. Tak ada seorang pun yang tahu perbuatan mereka selain mereka berdua saja. Namun dengan akhlak yang terjaga serta pertolongan Allah tentunya, akhirnya sang pemuda tampan itu bisa lolos dari jeratan bujuk rayu Zulaikha yang dibisikkan oleh setan laknatullah. Allah berfirman, “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (Yusuf [12]: 22-24)
5.      Memiliki etos kerja dan etos usaha yang tinggi. Jati diri pemuda Muslim terlihat pada sikap tidak pernah menyerah pada rintangan dan hambatan. Ia memandang berbagai kesulitan hidup adalah peluang untuk mengukir prestasi dan sarana kematangan jiwa. Kekurangan materi yang melilit kehidupan sehari-hari, kesusahan hidup yang terus mengikuti tak jarang menjadikan seseorang kehilangan semangat hidup. harusnya berpikir positif untuk orang lain, seringkali orang seperti ini hanya bisa berpikir hanya untuk pribadi dirinya saja dan tidak ingin membuat sesuatu yang ‘baru’. Sebaliknya, orang yang punya etos kerja tinggi akan berusaha terus. Meski duka lebih sering menyapa, tapi hal itu tak menyurutkan ghirah atau semangat hidupnya. Ia tetap memiliki visi yang tajam serta tekad yang tinggi. Hal itu diperagakan oleh sosok pemuda Muhammad yang menjadikan tantangan sebagai peluang untuk sukses hingga ia tumbuh menjadi pemuda yang bergelar Al-Amin atau yang terpercaya dari masyarakat. Segala rintangan dan kesulitan hidup hanya menjadi batu loncatan bagi pemuda Muhammad meraih kesuksesan hidup.
  
       Dengan adanya karakteristik sosok pemuda ideal yang dicontohkan dalam al-Qur’an dan al-Hadits diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi para pemuda Indonesia dahulu, masa kini dan masa depan.

DAFTAR PUSTAKA
§  Pemuda Dalam Islam | Al-Atsariyyah.Com
§  Catatan Seorang iLmuwan ..: Pemuda Dalam Pandangan Islam
§  Lamuri Online: Pemuda, Dimanakah Kalian Berada? Oleh : Ahmad Faizuddin, M.Pd
§  PERAN PEMUDA DALAM ISLAM (Sebuah Refleksi Pemuda Dahulu dan Sekarang) Oleh: Dedi Sufriadi ed Daudy
§  Panggung Pemuda  Oleh: Anis matta, Lc
§  Pesan untuk Pemuda Islam « Aufia, blognya keluarga Aufa
http://majalah.hidayatullah.com/?p=2907



Posting Komentar